Fakta Gunung Everest, Gunung Tertinggi di Dunia


Gunung Everest adalah gunung tertinggi di dunia jika diukur dari permukaan laut. Rabung puncaknya menandakan perbatasan antara Nepal dan Tibet. Di Nepal gunung ini disebut sagarmatha dan dalam bahasa Tibet Chomolangma atau Qomolangma yang artinya Bunda Semesta.

Gunung ini mendapatkan nama bahasa Inggrisnya dari nama Sir George Everest. Nama ini diberikan oleh Sir Andrew Waugh, surveyor-general India berkebangsaan Inggris, penerus Everest. Puncak Everest merupakan salah satu dari tujuh puncak di dunia.

Tak hanya menjadi gunung tertinggi di dunia, gunung ini juga menyimpan beragam fakta yang mungkin belum diketahui banyak orang. Untuk itu, artikel ini akan membahas fakta unik tersebut. Simak dibawah! selain itu, kamu bisa membaca biodata Richard Kyle dan olahan buah melon.

Termasuk dalam Seven Summits

Sebagai gunung tertinggi di dunia, gunung ini tentu masuk dalam daftar Seven Summits atau puncak-puncak tertinggi di tujuh benua. Keenam gunung lainnya yang masuk dalam daftar ini adalah Gunung Carstenz Pyramid di Papua, Gunung Elbrus di Rusia, Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Gunung Aconcagua di Argentina, Gunung Vinson di Antartika, dan Gunung Denali di Alaska.

Terus Bertambah Tinggi

Ilmuwan memperkirakan gunung everest berusia sekitar 50-60 juta tahun, masih cukup muda untuk standart geologi. Gunung ini terbentuk berkat kekuatan ke atas yang dihasilkan ketika lempeng tektonik India dan Eurasia bertabrakan, kemudian mendorong bebatuan yang membentuk gunung tertinggi di Bumi.

Kekuatan tersebut masih bekerja hingga saat ini, mendorong puncak Everest menjadi lebih tinggi seperempat inci setiap tahun.

Memiliki 17 Rute Pendakian

Ada 17 rute pendakian yang bisa dipilih pendaki untuk mencapai puncak Everest. Tapi ada dua jalur yang paling populer dan sering dipilih yaitu jalur Southeast Ridge dari Nepal dan jalur North Ridge dari Tibet.

Durasi Ekspedisi

Waktu yang tepat untuk memulai proses pendakian menuju puncak Everest adalah pertengahan Mei, tapi biasanya proses persiapan telah dimulai berbulan-bulan sebelumnya. Tim ekspedisi biasanya telah berkumpul di Kathmandu, Nepal pada bulan Maret untuk mulai aklimatisasi.

Pada bulan April, pendaki mulai berangsur-angsur naik gunung untuk menyesuaikan diri. Menjelang minggu kedua bulan Mei, tim seharusnya sudah memiliki jalur yang dilengkapi tali dan sudah mengarah ke puncak. Jika semuanya berjalan dengan baik, pada awal bulan Juni pendaki sudah memulai perjalanan pulang.

Oksigen Tipis

Dengan ketinggian mencapai 8.848 meter, tekanan udara di puncak Everest hanya sepertiga dari tekanan udara di wilayah yang setara dengan permukaan air laut. Ini menjadikan oksigen sebagai sesuatu yang langka di ketinggian ini. Pendaki pun harus mengandalkan tabung oksigen jika ingin mencapai puncak Everest.

Banyak Pendaki Meninggal Dunia

Karena medan yang berbahaya, sudah banyak pendaki yang meninggal dunia saat berusaha mencapai puncak Everest. Berdasarkan data Himalayan Database, hingga akhir musim pendakian 2018 sudah ada 295 orang yang meninggal saat mendaki Everest.

Kebanyakan dari pendaki yang meninggal tersebut mayatnya tertinggal di sana dan terkubur di bawah es. Ketika lapisan es di Everest mencair, baru kemudian jasad-jasad tersebut bisa dilihat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakta Menarik Gunung Kerinci

8 Gunung Paling Berhantu di Dunia, Salah Satunya Ada dari Indonesia